Yavrim.com

Lilin Ajaib

Noris adalah seorang gadis yatim piatu penjual lilin. Walaupun miskin, ia selalu menolong orang yang butuh bantuannya. Suatu hari, Noris melihat seorang nenek tergeletak di pinggir jalan pasar. Noris segera menghanpiri nenek itu.
"Nenek sangat lemas... haus dan lapar..." kata nenek itu.
Noris segera memapah nenek itu, membawa ke rumahnya. Noris memberikan nenek itu sepiring nasi dengan ikan kecil. Itu adalah makanan terakhir yang dimiliki Noris. Nenek itu makan dengan lahap.

"Anakku.. kamu sangat baik. Nenek punya hadiah untukmu." kata nenek itu sehabis makan. Ia lalu mengeluarkan sebatang lilin berwarna merah. "Kalau kamu punya keinginan, nyalakan lilin ini dengan bijaksana,' pesan nenek itu lagi sebelum pergi dari rumah Noris.
Sejak saat itu, Noris hidup berkecukupan. Kini ia memiliki toko lilin yang cukup besar. Agar lilin ajaibnya dapat digunakan lebih lama, Noris menaruh lilin itu ke dalam gelas. Tetesan lilin yang meleleh tertampung ke dalam gelas. Dengan lilin ajaib itu, Noris dapat membantu banyak orang di sekitarnya.
Akan tetapi, kebaikan Noris justru membuat Pak Kamir menjadi kesal. Pak Kamir adalah orang yang paling kaya di desa itu. Pekerjaannya adalah meminjamkan uang kepada orang-orang dengan bunga yang tinggi. Dulu banyak orang desa yang terpaksa meminjam uang padanya. Namun, setelah Noris mempunyai lilin ajaib, mereka tidak lagi meminjam uang kepada Pak Kamir.
Lama kelamaan Pak Kamir mulai curiga. Noris memiliki rumah dan toko lilin yang cukup bagus. Darimana ia mendapat uang sebanyak itu ?
Suatu malam, Pak Kamir diam-diam memasuki rumah Noris. Ia melihat Noris menyalakan lilin dan meminta makanan. Tiba-tiba muncul banyak makanan di hadapan Noris. Sekarang Pak Kamir tahu rahasia Noris. Ketika Noris tidur, Pak Kamir pun mencuri lilin itu.
Pagi harinya Noris sangat kaget karena lilin ajaibnya hilang. Namun ia tetap bersyukur karena tanpa lilin itupun, hidupnya sudah cukup. Bahkan ia tetap bisa menolong tetangganya.
Sementara itu, Pak Kamir terus menerus meminta pada lilin ajaib itu. Ia juga menghambur-hamburkan uang yang didapat dari lilin itu. Pak Kamir tidak menaruhnya di dalam gelas sehingga lilin itu cepat habis.
Suatu ketika, harta Pak Kamir tidak tersisa lagi. Ia jatuh miskin dan tidak memiliki pekerjaan. Pak Kamir sangat menyesal karena tidak memanfaatkan lilin ajaib itu dengan baik.

by Prasti Sulanjari (taken from Bobo25/01/07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar