Yavrim.com

Tiga Tangkai Mawar

Raja Huang menerima tamu dari negara lain. Tamu tersebut membawa hadiah tiga tangkai mawar merah. Yang satu sudah mekar dengan semputna, yang satu baru mulai mekar, dan satu lagi masih kuncup.
"Mawar-mawar ini bisa diberikan pada tiga wanita yang paling Raja sayangi dan hormati." kata tamu tersebut. "Siapa yang memandang mawar-mawar ini selama lima menit setiap hari, maka wanita itu akan bertamhbah cantik. Tetapi bila kelopak-kelopak bunga nawar ini semuanya telah gugur, maka kecantikan mereka akan kembali seperti semula!"

Raja Huang mengucapkan terima kasih. Ia juga membrikan hadiah lukisan yang indah keada tamu tersebut.
Raja HUang tahu, mawar yang mekar sempurna itu cocok untuk neneknya yang sudah tua. Sebelum semua kelopak mawar gugur, mungkjin saja nenek sudah meninggal lebih dulu. Pikir Raja Huang. Yang terbaik adalah mawar yang masih kuncup. Ia bingung, apakah itu harus diberikan kepada ibunya atau istrinya.
Setelah Raja berpikir, ia mengambil keputusan,"Aku harus memberikan yang terbaik kepada ibuku. Ibu sudah melahirkan, membesarkan dan mendidik aku."
Pertama-tama, Raja memberikan mawar yang mekar sempurna kepada neneknya. Tetapi nenek berkata,"Cucuku, aku sudah tua. Aku tidak butuh kecantikan lagi. Berikanlah ini kepada permaisuri! Bukankah istrimu masih muda ?"
Kemudian Raja memberikan mawar yang kuncup kepada ibunya. Ibunya menerimanya dengan gembira dan berkata, "Kau sungguh anak yang berbakti kepada orang tua. Namun, aku ingin memberikan mawar ini kepada istrimu. Sebagai permaisuri, ia pantas tampil sebagai wanita tercantik."
Jadi akhirnya Raja Huang memebrikan tiga tangkai mawar itu kepada istrinya. Ia juga menceritakan apa yang dilakukan nenek dan ibunya. Permaisuri sangat terharu mendengarnya.
"Aku lebih menginginkan kebijakan kedua wanita istimewa itu, daripada kecantikan." kata Permaisuri. "Aku akan berbicara pada nenek dan ibu mengenai mawar-mawar ini."
Maka Permaisuri mengunjungi ibunda dan nenek suaminya. Ia menyatakan ingin belajar menjadi bijak.
"Benar, anakku. Kecantikan batiniah lebih berharga daripada kecantikan lahiriah. Bila kau selalu menguca syukur, kau akan menjadi bijak." kata nenek.
"Dan bila kau selalu berbuat baik dan memiliki hati yang bersih, kau akan menjadi wanita bijak. Hal itu akan terus dikenang oleh orang, walaupun kau kelak ,eminggalkan dunia ini." kata ibunda Raja Huang.
Permaisuri mengucapkan terima kasih dan berjanji akan melaksanakannya. Lalu, siapa yang menyimpan mawar-mawar itu ? Keiga tangkai bunga mawar itupin ditaruh dalam vas dan diletakkan di depan istana. Semua wanita boleh berhenti dan memandanginya selama lima menit. Mereka juga mendapat sepotong kertas mungil bertuliskan, "Mengucap syukurlah, miliki hati yang bersih dan berbuat baik selalu."
Beberapa waktu kemudian, kerajaan yang dipimpin Raja Huang terkenal karena wanit-wanitanya yang cantik dan baik hati. Bahkan setelah bunga-bunga itu layu dan gugur, wanita-wanita itu masih tetap cantik, karena hati mereka yang bersih.
Ketiga wanita yang disayangi dan dihormati Raja Huang, telah menjadi teladan.

taken from Bobo 24/092009


Tidak ada komentar:

Posting Komentar